Tiap orang pasti memiliki hobi yang berbeda beda. Tidak harus selalu berpergian jauh dan menghabiskan banyak uang, tapi kita juga dapat melakukan aktivitas sederhana namun cukup menghibur dan menyenangkan. Salah satunya adalah membaca novel. Apakah kamu memiliki bakat tersebut? Jika iya, novel apa saja sih yang sudah kamu baca?
Seiring
suburnya perkembangan minat baca masyarakat di Indonesia, judul pilihan novel
buatan penulis dalam negeri pun semakin bertambah banyak. Tiap tahunnya, terbit
novel Indonesia terbaru yang bervariasi.
Di
antara judul-judul yang ada, terdapat beberapa judul novel Indonesia terbaik
yang cocok untuk mengisi waktu senggangmu. Dari Judul-judul tersebut, terdapat beberapa
judul novel terbaik Indonesia sepanjang masa, loh.
Lantas,
apa saja sih novel-novel Indonesia terbaik tersebut? Berikut ulasannya!
1. Ayat-ayat Cinta - Habiburrahman El Shirazy
Novel
‘Ayat-Ayat Cinta’ karya Habiburrahman El Shirazy menjadi novel best seller di era
2000-an. Novel yang kental dengan nuansa Islami ini juga menjadi salah satu novel
yang cukup laris di tahun 2000-an.
Novel
ini menceritakan tentang kisah percintaan ala Islam yang mungkin tidak lazim
dilakukan pada kehidupan anak muda modern. Meski tema cinta cukup mendominasi,
karya sastra ini turut memasukkan unsur dakwah dan latar belakang budaya Islam.
Penulis
menyelipkan penggunaan bahasa Arab formal (fusha) dan informasi ('amiya) di
hampir setiap paragrafnya. Kendati demikian, pembaca diberikan catatan kaki
untuk mempermudah memahami.
‘Ayat-Ayat
Cinta’ bermula dari cerita bersambung yang dimuat pada harian Republika.
Potongan-potongan cerita lantas dicetak menjadi novel dan diterbitkan bersama
oleh Penerbit Republika dan Pesantren Basmala Indonesia pada Desember 2004.
2. Bumi Manusia - Pramoedya Ananta Toer
Bumi
Manusia adalah salah satu karya besar dalam ranah sastra Indonesia. Diciptakan
oleh seorang sastrawan tanah air yang memang mengabdikan diri dan hidupnya
untuk membuat sebuah rencana keabadian. Beliau merupakan Pramoedya Ananta Toer.
Novel
ini mengambil latar pada tahun 1918 pada masa kolonial Belanda, dimama seorang
pemuda bernama Minke melanjutkan pendidikannya dalam sebuah sekolah elit yang
diperuntukkan bagi orang Eropa, Belanda dan kaum priyayi.
Minke
bukan hanya seorang pemuda pribumi biasa, tetapi ia begitu cakap dan berwawasan
luas, dengan kepandaiannya dalam menulis, ia berhasil menerbitkan opininya
dalam surat kabar.
Terbukanya
wawasan Minke, ternyata turut mengubah cara pandangnya terhadap orang Eropa,
Belanda.
Ia
tidak lagi menganggumi mereka, melainkan mengecam segala penindasan yang telah
mereka buat bagi bangsanya.
Dalam
perjalanan Minke, ia juga bertemu seorang gadis cantik keturunan Indo-Belanda
bernama, Annelies Mellema. Annelies tinggal bersama ibunya yang dipanggil
sebagai Nyai Ontosoroh.
Hasil
dari hubungannya dengan Annelies tampak bahagia sesaat, namun menimbulkan
berbagai dampak bagi Minke dan Nyai Ontosoroh. Tidak hanya mendapat gunjingan
dan tuduhan melakukan hal-hal tak senonoh dengan Nyai, Minke pun harus dipaksa
menerima kepergian Annelies.
Semua
itu karena hukum Belanda yang memang tidak berpihak pada pribumi, Minke
berusaha dengan keras untuk mengembalikan hak-hak yang seharusnya mereka
miliki. Termasuk, menahan kepergian paksa Anneliese akibat hukum Belanda.
3. Laskar Pelangi - Andrea Hirata
Laskar
Pelangi merupakan novel karya Andrea Hirata yang pertama kali diterbitkan pada
tahun 2005. Novel ini menceritakan tentang kehidupan anak-anak daerah di
Belitong (saat ini Provinsi Bangka Belitung).
Kisah
ini dimulai dari rencana penutupan SD Muhammadiyah di Gantung, Belitung Timur.
Sebagai syarat perizinan kegiatan belajar mengajar, perlu setidaknya 10 siswa
untuk angkatan tahun tersebut.
Andrea
Hirata membuka cerita dengan memberikan ketegangan di awal. Menit-menit
terakhir pendaftaran siswa tahun ajaran baru, jumlah pendaftar belum mencukupi
standar siswa sebanyak 10 orang.
Kecemasan
disuguhkan penulis dengan penggambaran pidato penutupan sekolah oleh Pak Harfan
selaku kepala sekolah. Melalui ketegangan ini muncul sesosok anak bernama Harun
yang melengkapi jumlah siswa SD Muhammadiyah Gantong.
Karena
murid yang terdaftar genap berjumlah 10 orang, sekolah dengan bangunan
sederhana tersebut tetap diizinkan beroperasi. Ke-10 anak ini kemudian
diberikan nama oleh guru mereka, Bu Mus dengan nama ‘Laskar Pelangi’.
4. Dilan - Pidi Baiq Titien Wattimena
Pidi
Baiq, merupakan sebuah nama yang tidak asing bagi pecinta novel. Pasalnya,
banyak novel yang telah dilahirkan, salah satunya ‘Dilan: Dia Adalah Dilanku
1990’. Novel tersebut merupakan karya beliau yang kesembilan.
Novel
ini menceritakan tentang anak remaja bernama Milea. Dia adalah siswi pindahan
dari Jakarta ke SMA di Bandung. Selama menempuh pendidikan di Bandung, dia
bertemu dengan Dilan yang merupakan kakak kelasnya sekaligus anggota geng motor
yang terkenal di Jakarta. Lama kelamaan Dilan menjadi ketua geng motor yang
ditakuti oleh banyak anak remaja.
Awalnya,
Milea mengira jika Dilan anak yang nakal, suka mabuk-mabukan, karena mendapati
Dilan sering nongkrong di tempat yang dianggap tempatnya para anak-anak nakal.
Meskipun
cerita ini dibumbui fiksi, ternyata film ini merupakan kisah nyata. Seperti penggambaran
setting Bandung pada tahun 1990 yang begitu menakjubkan. Benar-benar terasa.
Kisah dua remaja yang dilanda cinta monyet pada umumnya.
5. 11:11 - Fiersa Besari
Novel
keterakhir adalah 11:11 (Sebelas - sebelas). Novel ini merupakan sebuah karya
pembuktian dari Bung Fiersa.
Lewat
Buku ini, Fiersa Besari membuktikan bahwa imajinasinya dapat melampaui hal-hal
yang selama ini dia sajikan di buku-buku sebelumnya.
Novel
yang satu ini berbentuk cerita pendek. Sesuai namanya, disini terdapat 11 lagu
yang dijadikan 11 bab cerita pendek yang berbeda-beda. Uniknya, tiap ceritanya
punya rasa dan pengalaman yang di unik di tiap bab.
Oke
sobat blog, itulah beberapa novel terbaik Indonesia yang wajib kamu baca. Sampai
jumpa.
0 Komentar