Merasa kesepian dan gagal adalah suatu fase yang sering dirasakan oleh manusia. Perasaan emosi ini muncul secara alami karena berbagai alasan. Bisa dibilang, tidak ada proses yang sempurna, pasti ada saja lika-liku yang harus dihadapi.
Untuk
membuatnya menjadi lebih ringan, kita harus mencoba menikmati setiap proses
yang ada, meskipun rasanya sangat melelahkan secara fisik maupun mental.
Sayangnya,
tidak sedikit pula orang yang merasa kecewa dan putus asa di tengah proses yang
sedang ia hadapi, apakah kamu pernah mengalaminya? kecewa dengan semua hal yang
sedang maupun sudah terjadi, lalu menyalahkn diri sendiri atas hal hal yang
terjadi diluar kendali tersebut.
Memang
fase ini sangat berat untuk dihadapi. Support system adalah hal yang sangat
dibutuhkan dari orang terdekat seperti sahabat, pacar dan keluarga. Namun pada
akhirnya, diri sendirilah yang akan memilih untuk bangkit atau menyerah pada
keadaan.
Agar
kamu dapat bangkit dari masalah yang kamu hadapi, kami merekomendasikan Buku
"Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah" supaya bisa melihat dunia lebih luas
lagi tanpa terus berlarut dalam kesedihan.
Saat
membaca buku ini tidak terasa air mata kita akan menetes begitu saja. Penulis
buku begitu paham menata kata demi kata sehingga membentuk rangkaian kalimat
yang dapat membangkitkan.
Tak
heran buku jika buku ini sempat menjadi bahan pembicaraan di salah satu base
Twitter dan viral.
Ingin
tahu lebih dalam tentang buku ini? Berikut sinopsis buku "Maaf Tuhan Aku
Hampir Menyerah".
SINOPSIS BUKU
Buku
Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah ini akan menemani seseorang menjalani proses
jatuh dan kembali bangkit untuk mencari jalan keluar mengatasi berbagai
keraguan dan memperkuat keyakinan.
Situasi
yang berat merupakan ujian untuk mempersiapkan diri menjadi pribadi yang lebih
kuat lagi, agar dapat memiliki kesabaran yang seluas samudera, rasa ikhlas
selapang gurun pasir, dan berpasrah diri dengan berdoa.
Melalui
buku ini, kamu akan mendapatkan renungan untuk dapat menyadari akan pentingnya
suatu keyakinan, doa, dan harapan.
Kerap
kali ketika sedang bahagia, kita seolah tak ingin waktu tersebut berakhir, kita
tidak ingin pergi dari situasi tersebut.
Di
waktu yang lain, semua hal bisa nampak menyedihkan dan kita bisa merasa bingung
akan bagaimana cara melewati kondisi yang menyesakkan ini. Begitulah roda
kehidupan terus berputar, suatu saat kita bisa bahagia, di lain hari kita bisa
merasa terpuruk.
Dalam
proses perubahan hidup tersebut, mungkin banyak pertanyaan yang muncul,
pertanyaan yang akan mengganggu pikiran mengenai rencana Tuhan yang tampak
buruk dan tidak adil.
Kesedihan
itu pasti akan dialami oleh semua manusia yang hidup di muka bumi ini, ia akan
hadir tanpa ada aba-aba, tanpa permisi kemudian menorehkan luka hati dan
menguras pikiran.
Saat
itu, kamu bisa merasa bahwa anda hidup, tapi kehilangan tujuan dan arah. Senyum
di wajah kamu akan digantikan oleh tetes air mata dalam sekejap waktu.
Kebingungan akan menjadi bayang-bayang yang selalu menghantui hingga kamu tak
tahu harus berbuat apa. Ketika itu terjadi, mungkin ada pikiran untuk menyerah
saja, tetapi menyerah juga bukan keputusan yang bisa mengubah segalanya.
Sesulit
apa pun keadaan yang kita alami, kita tak boleh menyerah begitu saja. Kita tak
boleh kehilangan harapan, karena Allah ada untuk menolong kita, Allah akan
menyertai setiap langkah kita. Kita merasa lemah menjadi sebuah tanda bahwa
kita memang membutuhkan Allah. Perjuangan kita di dunia tidak akan dan tidak
boleh berhenti selama kita masih bisa bernafas, karena Allah akan selalu ada
bagi hamba-Nya.
Seorang
muslim memiliki senjata yang tak terlihat oleh mata, yaitu doa. Kerap kali kita
merasa kecewa, karena doa yang kita panjatkan tampak tidak diijabah. Diperlukan
kesabaran untuk menyelami apakah makna dari berdoa setiap harinya.
Allah
ingin manusia untuk terus berdoa di sepertiga malam, merintih dengan lirih di
hadapan-Nya. Dalam doa, sampaikan apa yang anda inginkan. Lalu, berserah diri
kepada Allah yang mengetahui hal yang terbaik. Setiap doa pasti akan selalu
terjawab, meski terkadang tak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jangan
terlalu cepat berasumsi buruk ketika Allah menetapkan takdir yang tidak sesuai
harapan. Berusaha untuk ikhlas atas apapun keadaan yang terjadi, karena Allah
mengetahui segala perasaan hamba-Nya dan telah mempersiapkan jalan keluar yang
terbaik.
Badai
akan segera berlalu dan pelangi akan segera datang, tetapi terdapat iman yang
harus tetap dijaga. Sebab, terkadang manusia ingkar terhadap janji yang
disampaikan kepada Tuhan-Nya, dan tanpa sadar hadir kemunafikan. Manusia akan
menjadi sangat agamis ketika terluka dan mendadak lupa saat sedang bahagia.
Rasa malas mulai menjadi pemenang ketika sedang bahagia.
Pada
akhirnya, kenikmatan ibadah akan memudar jika manusia terus membiarkan rasa
malas menguasai dirinya. Rasa malas itu perlu dilawan, agar mampu mencapai
titik istiqomah. Oleh karena itu, Allah lebih menyukai amalan yang sedikit,
tetapi istiqomah, karena pada dasarnya manusia itu bersifat lalai dan lupa.
Istiqomah
menjadi bukti iman kita kepada Allah yang benar-benar tertanam dalam hati
ketika dibuktikan dengan perbuatan. Istiqomah jangan pernah berhenti sampai
Allah menetapkan waktu untuk berpulang kepada-Nya.
Ketika
Allah menghadirkan hidayah untuk mengetuk pintu hati anda, sambutlah hidayah
itu. Sebab, hidayah merupakan bentuk cinta kasih Allah terhadap umat-Nya.
Kumpulkan pahala sebanyak mungkin untuk memperoleh ridha-Nya.
Demikianlah
seputar sinopsis buku Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah yang perlu kamu ketahui.
Bagaimana apakah kamu berminat membaca buku itu? Komen di bawah yah.
0 Komentar